Sarapan di Bandung: Kopi Purnama

Kawasan Alkateri dikenal orang sebagai tempat untuk mendapatkan perlengkapan interior bagus dengan harga yang terjangkau, tapi akhir pekan kemarin saya dan istri berkunjung ke Alkateri untuk secangkir kopi.
Kopi Purnama dikenal sebagai tempat berkumpulnya Kokoh-Kokoh yang punya toko di sekitar Alkateri. Jangan heran kalau ketika berkunjung ke sana kita mendapati satu atau dua meja diisi mereka, dari yang muda sampai yang rambutnya memutih. Sekedar ngopi, ngemil dan baca koran ujar salah satu dari mereka yang sempat saya ajak ngobrol. Beberapa kali saya datang ke sini kehadiran mereka seolah menjadi ciri khas tempat ini, ada kehangatan dan keakraban yang membuat suasana jadi lebih hidup. Kehangatan khas warung kopi, dengan wujud sebuah cafe yang lebih modern. Daya tarik tersendiri.

Fokus istri saya pagi itu adalah Roti Kukus Sarikayanya yang terkenal, jadi dia pesan itu dan Kopi Susu. Saya sendiri merasa bahwa sarapan roti dan kopi bukan seperti biasanya akan menimbulkan masalah, pertama kurang kenyang kedua potensi bolak-balik ke toilet, jadi saya memilih Lontong Cap Gomeh yang juga favorit di Kopi Purnama. Minumnya cukup air mineral.

Saya bukan penggemar kopi, tapi untuk ukuran orang yang jarang minum kopi saat mencoba ternyata saya menyukai Kopi Susunya. Pun begitu dengan roti kukusnya yang empuk dan selai sarikayanya yang lembut dan manis. Dengan range harga Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 30.000,- untuk makanan berbahan dasar roti dan paling mahal Rp. 40.000,- untuk sajian dengan nasi (Nasi Timbel Komplit), Kopi Purnama menawarkan rasa dan suasana yang jauh di atas harganya. Istri saya berbisik kalau roti dan kopinya enak dan tidak keberatan kalau diajak sarapan lagi di tempat ini, saya setuju.
Sebagai tambahan, setiap pagi ada penjual bubur ayam dan bandros yang mangkal di depan Kopi Purnama. Walaupun ada menu bubur ayam di dalam, pemilik tidak keberatan kalau kita memesan bubur dari luar. Saya tidak sempat mencicipi, tapi sepertinya banyak sekali yang menikmati bubur untuk sarapannya.
Satu hal yang sedikit jadi masalah adalah parkir, saya yang menggunakan motor harus parkir di depan toko orang. Serba salah memang, parkir di trotoar pun tidak baik. Sebetulnya bisa saja parkir motor di perempatan ABC – Alkateri ada lahan yang diperuntunkan untuk ini, tapi ya jauh sekali.
Berikut petunjuk arah melalui Peta Google: