Terakhir kali saya membeli kamera adalah sekitar tahun 2011, itupun bukan kamera yang benar-benar baru, sebuah kamera digital Kodak dengan resolusi maksimal 10 megapixel eks-display yang didapat di sebuah pusat perbelanjaan ritel. Harganya sekitar Rp. 1.200.000,- kalau tidak salah, steal deal karena harga baru kamera ini beberapa kali lipat saat itu. Kamera lama, keluaran tahun 2007 kalau tidak salah juga. Kamera tersebut lebih banyak digunakan untuk dokumentasi pribadi dan menangkap beberapa gambar untuk diunggah di Instagram pada tahun-tahun kemudian walaupun jarang karena lebih memilih kamera handphone yang jauh lebih canggih. Kualitasnya memang tidak bagus, tapi cukup membuat saya senang karena punya alat untuk mendokumentasikan beberapa kali liburan dengan teman-teman, kemudian dengan pacar yang sekarang menjadi istri saya. Juga ketika mendokumentasikan betapa mengagumkannya perempuan hamil ketika istri saya mengandung Kinanti. Seiring dengan berkembangnya teknologi kamera handphone, saya lebih memilih untuk menggunakan kamera dari handphone beberapa tahun ini. Termasuk untuk kepentingan menulis blog dan media sosial. Terutama ketika akhir tahun 2012 lalu saya mendapatkan Lumia 900, handphone pertama saya dengan lensa Carl Zeiss yang lumayan bisa diandalkan. Saya bahkan membuat blog khusus yang isinya hasil foto dari Lumia 900 ini. Tahun 2014 lalu, istri saya mulai menggunakan Android, Asus Zenfone 2, karena…

View the article
@