Musik Itu Mahal
Kecil kemungkinannya seseorang tidak mengenal musik. Saya pikir mungkin, apa lagi sekarang, musik mulai dikenal bersamaan dengan seseorang mengenal suara. Saya pernah, entah baca atau dengar, bahwa kepribadian seseorang dapat dibentuk ketika dia masih bayi di dalam kandungan hanya dengan memutar musik-musik tertentu di sekitar ibu yang sedang mengandungnya. Saya bukan seorang ilmuan, bukan ranah saya untuk menilai pernyataan tadi benar atau salah, tapi saya percaya musik dan itu menjadi alasan saya untuk juga percaya kepada pernyataan itu. Intinya, pernyataan semacam tadi ada untuk menunjukan betapa pentingnya musik untuk kehidupan seseorang. Hampir semua orang yang saya kenal punya “rahasia kecil” (saya suka menyebutnya begitu) dengan musik. Mulai dari seorang profesor sampai dengan seorang pemulung sampah, dari nenek saya yang menginjak umur sembilan puluh tahun sampai dengan keponakan saya yang masih duduk di bangku pre-school. Pun begitu dengan apa yang mereka dengarkan, mulai dari musik klasik sampai dengan organ tunggal. Kebanyakan begitu, tidak semua bilang suka apalagi mencintai musik memang, tapi yang sedikit itu tetap saja punya setidaknya lagu kesukaan atau nada-nada tertentu yang menjadi bagian dari ingatannya dan membuatnya bersenandung. Singkatnya, pertanyaan semacam “Pernahkah anda mendengarkan musik?” tidak bahkan akan terlintas di pikiran kita. Beberapa orang suka memulai harinya dengan mendengarkan album-album…
View the article