Pensiun: Precise Flexo M
Ini sepatu istimewa, sepatu yang membawa saya mulai rutin berlari beberapa bulan terakhir. Sepatu ini juga yang melunturkan anggapan saya bahwa produk lokal tidak bisa bersaing dengan produk impor.
Karena pemula dan belum mengerti betul cara berlari yang baik, saya tidak dipusingkan dengan spesifikasi teknis. Precise Flexo M ini dulu saya beli karena warnanya, merah-hitam seperti warna kebanggaan tim sepakbola favorit saya AC Milan. Alasan lainnya karena bentuknya bagus, simpel tidak bertele-tele dan yang paling penting harganya terjangkau. Sementara produk sepatu lari impor harus ditebus dengan harga di atas 500 ribu, sepatu ini saya bawa pulang dengan hanya 300 ribu.
Ternyata Flexo enak dipakai. Tebakan saya nama Flexo diambil dari fleksibilitas outsolenya. Outsolenya yang dibagi menjadi segmen-segmen berperan dalam mengatur fleksibilitas sepatu ini. Meskipun bantalan solnya tidak terlalu tebal, sepatu ini cukup responsif. Empuk. Arch yang rendah tidak berpengaruh karena kaki saya ternyata memiliki arch yang kurang tinggi.
Daya tahan sepatu ini lumayan, beberapa kali juga saya pakai lari “nanjak” di Tahura setelah hujan (berlumpur, beberapa genangan air), tapaknya tidak jadi licin dan tidak ada air tembus ke bagian dalam. Hanya saja setelah beberapa lama, ada karet tambahan yang menempel di bagian bawah outsole yang mudah sekali terlepas. Mungkin 3 bulan setelah pemakaian. Biasanya saya akali dengan me-lem bagian tapak tersebut dengan super glue, tapi karena sudah terlalu sering dan repot (tiap mau dipakai harus di-lem malam sebelumnya) maka saya putuskan untuk segera mempensiunkan sepatu ini, meskipun pada dasarnya masih sangat layak untuk dipakai berlari.
Nike+ menyebutkan bahwa saya memakai Flexo sejauh 198,98 KM. Sudah saatnya si hitam-merah ini pensiun, masa persiapan setidaknya, karena akan saya pakai sesekali kalau memungkinkan.