Menuju Akhir Tahun 2019
Rencananya adalah, tahun ini (2019) saya ingin kembali rutin menulis di sini, di blog ini. Namun apa daya, rencana tersebut kalah telak oleh rasa malas yang memang sudah menjadi bagian dari diri saya sejak lama. Rasa malas yang sama, yang membuat saya butuh waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan sarjana. Rasa malas yang membuat kemampuan coding saya tertinggal sangat jauh. Rasa malas yang membuat saya membuang begitu banyak waktu dan kesempatan.
Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, dalam rangka evaluasi menjelang akhir tahun, ternyata saya lumayan produktif kok selama 2019 ini. Mendekati akhir tahun terdapat 45 postingan artikel yang berhasil saya post. Menyisakan 5 draft yang tidak kunjung selesai memang, juga belasan baris ide artikel yang tersimpan di Google Keep.
Di YouTube juga lumayan, memang tidak banyak video yang berhasil saya post, tapi 17 video dalam 11 bulan juga prestasi sendiri bagi saya. Draft juga masih banyak, materi di harddisk mengantri untuk diedit. Meskipun saya tidak yakin akan berhasil menyelesaikan itu semua sebelum akhir tahun ini.
Pekerjaan juga termasuk lumayan produktif, seingat saya ada lima project yang berhasil saya selesaikan. Web site chiel, CBM, tampilan baru untuk Aidea, HaloIbu, dan Momentum Works berhasil saya selesaikan tahun ini. Belum termasuk pergantian tampilan web site ini, agar lebih enak untuk dikunjungi dan dinikmati.
Saya juga memulai coffeechat di awal tahun ini, ada 9 artikel di sana, 7 diantaranya merupakan artikel yang saya tulis. Ada 6 video di kanal YouTubenya juga, lumayan lah untuk kami yang baru memulai dan masih saling menyesuaikan diri. Walaupun memang masih jauh dari harapan dan rencana awal agar setidaknya kami bisa membuat dua artikel dalam satu bulan. Terima kasih yang sangat banyak saya sampaikan untuk Adi dan Pepey yang mau menuruti keinginan saya membuat blog dan kanal khusus kopi tersebut.
Beberapa waktu yang lalu juga saya sempat memulai podcast, sayang, baru ada tiga episode. Padahal, lagi-lagi, ide materi sudah sangat banyak saya catat di Keep. Terima kasih untuk sang istri yang bersedia jadi teman ngobrol saya di episode-episode awal ini. Tapi podcast ini akan berlanjut, saya sendiri adalah orang yang suka sekali ngobrol. Ada beberapa rencana dan konsep untuk podcastnya, mudah-mudahan tidak lagi bersinggungan dengan rasa malas.
Artikel ini, awalnya, saya buat untuk berisi keluhan saya akan diri sendiri. Namun setelah ditulis, ternyata berubah menjadi sebuah motivasi untuk mau berkarya lebih banyak lagi. Menulis lebih banyak, membuat konten lebih banyak, dan bekerja lebih giat lagi. Motivasi memang dikabarkan akan menjadi masalah besar saat kita tidak lagi muda. Seseorang menjadi tidak lagi kreatif, tidak lagi bersemangat untuk belajar hal baru di usia 30an. Karena kurangnya motivasi.
Bagi saya, kehadiran dan dukungan keluarga terhadap hal-hal yang saya jalani merupakan sebuah motivasi yang teramat besar. Saya merasa bersyukur istri mendukung banyak hal yang saya lakukan. Jadi saya tidak lantas terjebak dalam kebosanan rutinitas yang dihadapi setiap hari.
Kinanti, anak saya, umur 2 tahun lebih 5 bulan saat ini, menjadi idola saya dalam hal semangat. Dia selalu penuh rasa penasaran dan sangat berkemauan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Saya belajar banyak saat menjadi seorang ayah untuk anak yang mengagumkan ini. Melihat energinya yang seolah tidak berbatas, saya jadi ikut bersemangat.
Semangat jugalah yang mendorong saya untuk kembali belajar hal-hal baru, untuk terus mengembangkan diri. Akhir tahun ini, kalau tidak ada halangan (dan semoga tidak ada halangan) saya akan merilis sebuah project baru. Sebuah usaha untuk kembali mendorong kreatifitas dan kerja keras. Selain tentu saja, akan lebih rajin lagi membuat konten dan menulis untuk blog ini.
Mohon do’a dan dukungannya ya. Hatur nuhun. 🙂