Downtube Nova (Tiga Tahun Kemudian)
Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog, malu sebenarnya, karena pada dasarnya saya ingkar terhadap janji kepada diri sendiri. Tapi, besar sekali keinginan untuk bercerita mengenai satu hal ini.
Perkenalkan, salah satu alat transportasi yang mungkin paling sering saya gunakan dalam tiga tahun terakhir. Sebuah sepeda lipat dengan diameter roda 50,8 sentimeter (atau biasa disebut 20 inch) dengan batang berwarna putih, Nova.
Nova dibuat di Amerika Serikat oleh sebuah pabrik yang dulu namanya Bike One, Bike One ini kemudian berubah nama menjadi Downtube. Desainernya Yan Lyansky, yang akrab disebut Dr. Yan, membangun sebuah industri pembuatan sepeda dengan dua hal utama yang ada di kepalanya: nyaman dan terjangkau. Dr. Yan ini menikahi seorang Warga Negara Indonesia, dari adik iparnya di Tanggerang lah saya bisa mendapatkan sepeda ini diimpor langsung dari negerinya Donald Trump. Downtube bukanlah brand yang populer di kalangan pesepeda lipat di Indonesia, tidak seperti Dahon, Fnhon maupun Brompton. Tapi lain cerita di tempat kelahirannya dan di negara-negara Eropa dengan jumlah pesepeda banyak seperti Belanda dan Belgia.
Kembali lagi ke Nova putih. Saya masih mengingat tiga tahun lalu, tanggal 16 Agustus 2017, betapa gembiranya ketika mendapat pesan dari Mba Mia (sang ipar Dr. Yan) bahwa ada paket meluncur dari Tanggerang. Dikirim melalui ekspedisi travel Baraya, sore jam 16:00 WIB dijadwalkan akan sampai. Sepulang kerja, saya lekas menuju Baraya Surapati menggunakan Uber Bike (saat itu Uber masih beroperasi di Asia Tenggara). Satu jam setelah jadwal kedatangan paket, sebuah kotak kardus dengan berat sekitar 10 kilogram sudah saya jinjing menyeberangi jalan Surapati. Sampai di rumah beberapa menit sebelum adzan Maghrib, selepas shalat saya langsung membuka paket tersebut dan bertemu Nova putih untuk pertama kalinya. Bahagia luar biasa.

Di tempat kelahirannya, batang (frame) Nova terbuat dari alumunium, begitu juga dengan seatpost dan handlepostnya, sepeda ini mempunyai 7 kecepatan (Shimano Tourney RD dan Shifter) dan memiliki berat sedikit di atas 10 kilogram. Sungguh sebuah kebanggaan memiliki Nova, bukan hanya karena jarang yang menggunakannya (sesuatu yang rare biasanya menjadi bahan pembicaraan) juga karena nyaman digunakan dengan desain yang tidak memalukan.

Seiring waktu, dan seiring meningkatnya jumlah tabungan, ada beberapa bagian yang saya ganti, pertama crank bawaan yang sendirian saya ganti dengan pasangan. Crank bawaannya Prowheel saya lupa jumlah giginya, 40an seingat saya (46?), kemudian diganti dengan juga Prowheel tapi gantinya jadi sepasang, 52 sama 30an saya lupa pastinya.
Sebagai alat bantu pemindah gear depan, saya tambah Front Derailleur (FD) type Sora R3000, ganti brifter Shimano non-series. Lumayan, bisa tambah ngacir saat jalan rata. Permasalahan sepeda lipat adalah karena lingkar rodanya yang kecil jadinya “ngicik”, ga bisa ngebut saat datar, tapi terlalu berat saat nanjak. Nah, ganti dual crank ini jadi solusinya. Saat datar pake crank gede, pas nanjak pindahin ke yang kecil.

Beberapa waktu kemudian saya “upgrade” si dual crank ini, alhamdulillah punya rejeki buat beli mini groupset Shimano Sora (R3000) yang pada dasarnya diperuntukan bagi road bike. Kenapa mini? Karena hanya beberapa saja yang saya ambil, diantaranya:
- Crank (Jadi 50 dan 36 teeth)
- Crank Arm
- Bottom Bracket atau biasa disingkat BB, saya ganti dengan BB Sora yang sudah menggunakan teknologi Hollowtech
- Rantai (punya Sora lebih tipis)
- Rear Derailleur (RD) Sora yang short cage
- Sprocket (lupa jumlah teethnya berapa ke berapa)
Sisanya saya ganti Freehub (hub di belakang) dengan merk Xero, karena merk Sora jumlah holenya 32 jadi bakal nambah budget buat ganti wheelset, jadi saya ganti yang murah saja. Brake lever juga kembali menggunakan bawaan Nova yaitu Radius, karena bahannya jauh lebih bagus daripada Shimano non-series.
Karena brake lever diganti, otomatis saya juga harus nambah shifter. Pilihan jatuh ke shifter merk Shimano juga, namun type Altus yang peruntukannya bagi mountain bike (MTB). Kiri 3 speed (jadi yang ketiga nganggur ga kepake), kanan 9 speed untuk bagian belakang. Lagi-lagi, ga pake seri Sora R300 karena shifter Sora buat flatbar mahal banget.
Kabel-kabel saya ganti dengan produk Jagwire, lumayan lebih ganteng karena warnanya merah.

Setelah upgrade groupset ini, sepeda jauh lebih enak. Gowesnya lebih nyaman, lebih ringan saat oper gigi. Yang pasti, pas ketemu tanjakan ga ngeper lagi. Penggunaan BB hollowtech sangat membantu kelonceran kayuhan kita. Ini penting menurut saya, ketika menggunakan BB model kotak kayuhan terasa sangat berat. BB type ini mengantarkan power kayuhan kita jauh lebih baik. Kalau punya sepeda, upgrade pertama yang harus dilakukan adalah ganti BB-nya (kalau masih pakai BB kotak).

Tiga tahun berlalu, sepeda ini saya pakai hampir setiap hari. Untuk bulak-balik ke kantor atau hanya sekedar ke Alfamart beli belanjaan. Beli saat harga sepeda masih murah, sekitar empat juta, ganti itu-ini nyicil sekitar tiga jutaan. Lumayan lah.
Bentuknya kaya gini sekarang, cek di video ya:
Om, saya varu upgrade Nova saya usia 12 th …df crank 3 set dan gear belakng 7, bb hollow tech ..tp kok susah ya stelnya, geser terus dg shifter kalo lg pake crank no 1 dan no 3 …. stel sebentar ok, pake bergesekan lagi..cuma dg no 2 ok ….salah apa ya om
Sejujurnya punya saya juga begitu Om, memang harus rajin setel. Kalau saya perhatikan groupset itu sensitif, meskipun sama-sama Shimano misalnya, kalau beda seri tetep ada perbedaan. Udah konsultasi ke bengkel?
Makasih om
Saya baru balik dari bengkel….
Diperjalanan sdh kambuh lagi