Jurnal #0004 Mendayagunakan PC DDR2 – Rig Mining Pertama Saya
Pada dasarnya manusia butuh melakukan hal-hal lain di luar apa yang dia kerjakan sehari-hari, kesempatan dan rejeki untuk merakit sebuah PC lagi membangunkan kesukaan saya untuk mengutak-ngatik hal-hal yang berkaitan dengan komputer. Ada satu PC lama yang merupakan teman mencari sesuap nasi dan menyelesaikan skripsi dulu, sebuah PC dengan processor Phenom X3 memory DDR2 dan VGA tua Radeon HD 5570. Sedikit demi sedikit saya perbaiki, dibersihkan, lalu diganti komponennya. Ada beberapa video di kanal Youtbe saya perihal PC ini, ini adalah ketika membersihkan dan memberikan pasta baru di processornya:
Kemudian ini adalah ketika saya mengganti memory (RAM)-nya menjadi lebih besar, ada dua kali percobaan sampai (akhirnya) alhamdulillah berhasil:
Setelah berjalan dengan baik dan cukup puas dengan penggantian beberapa komponennya, saya akhirnya mencoba untuk memberdayakan PC tadi menjadi sesuatu yang menghasilkan. Bulan lalu, tambah-fungsikan menjadi sebuah mining rig dengan satu VGA (GPU) Card.
Saat tulisan ini ditulis, nilai Bitcoin (BTC) sedang berada di tingkat yang cukup tinggi (700jt-an per coin). Setelah mencoba mencari informasi tentang bagaimana caranya menambang BTC tadi, akhirnya disimpulkan bahwa PC lama saya bisa digunakan untuk menambang. Bukan BTC memang, tapi sama-sama koin kripto. Berdasar kepada kesukaan saya “mengulik” sesuatu yang kaitannya dengan komputer, serta ketertarikan terhadap apa yang dinamakan mata uang kripto, maka saya mencoba memasangkan sebuah GTX 1650 di PC tersebut.
Hal pertama tentu saja menemukan VGAnya. Bukan hal yang mudah mendapatkan VGA dengan spesifikasi yang “minimalis” untuk mulai menambang di saat sedang ada keterbatasan pasokan GPU di pasaran. Ada, tapi mahal. Jadilah saya investasi dengan membeli sebuah Gainward Ghost GTX 1650 dengan memory sebesar 4GB GDDR6.
Langkah selanjutnya adalah mengubah tempat di mana Motherboard dan komponen lain berada, sebelumnya di dalam sebuah casing tertutup seperti halnya sebuah PC menjadi terbuka (open case). Saya membeli satu buah open case produksi lokal dari Klatenweb. Cukup bagus, namun sayang barang yang saya terima punya cacat produksi. Tapi tidak masalah karena bisa diakali.
Berikutnya adalah belajar tentang mining itu sendiri, mining merupakan proses penambangan koin kripto dengan meminjamkan resource yang kita miliki. Akan sedikit panjang kalau dijelaskan sekarang, tapi intinya itu. Untuk mulai menambang, kita membutuhkan tentu saja perangkat kerasnya (sebuah PC dengan GPU/VGA dengan spesifikasi tertentu) serta perangkat lunak yang akan membantu perangkat keras kita terhubung ke jaringan kripto terpilih. Saya belajar bahwa PC lama seperti punya saya juga bisa dipakai, GPUnya lah yang akan menentukan seberapa besar share yang akan kita dapat. Lalu dimulailah:

Untuk perangkat lunaknya, banyak sekali yang bisa kita pilih. Saya memilih Nicehash sebagai manajemen rig saya. Dengan pool seperti Kawpow, dan aplikasi NBMiner, rig ini menambang Ravencoin (RVN) yang otomatis dialihkan ke BTC. Jadi yang diterima oleh kita penambang adalah BTC. Alternatif lain ada Unminebale, atau malah yang lebih expert seperti HiveOS sebuah sistem operasi yang dibuat khusus untuk penambang. Akan saya bahas di lain kesempatan, sementara ini dulu ya.
Oh ya, sudah tiga minggu berjalan, rig ini menghasilkan sekitar 350rb-an IDR. Sebuah hasil yang cukup menggembirakan mengingat saya melakukan ini karena suka saja “ngoprek”. Di luar biaya lain yang dikeluarkan tentu saja, biaya listrik terutama, karena mining menggunakan resource yang besar yang otomatis membutuhkan banyak daya (rig berjalan 24 jam penuh).
Tulisan ini dibuat sebagai cerita saja, menuangkan rasa penasaran saya akan teknologi blockchain ini. Jadi bukan saran untuk mulai melakukan penambangan ya. 🙂