Yagami Ramen House Dago
Jum’at lalu saya sengaja pesen sama Ami biar ga usah masak buat makan malam, “kita makan di luar” saya bilang. Dia sih pasti seneng, ga usah masak kan, mana pasti diajak jalan-jalan pula. Tapi saya tambahkan kalau kita makan di Simpang saja, makan ramen, karena udah lama juga pengen makan ramen. Istri saya setuju.
Yagami Ramen House ini terletak di perempatan Simpang Dago, terhalang satu bangunan saja dari McDonald’s Simpang. Kalau datang dari arah bawah, pelan-pelan saja ketika baru lewat perempatan Simpang. Kedainya ada di sebelah kiri jalan, masuk ke gerbang parkiran ruko yang salah satunya Yagami ini.

Saya pertama kali diajak Ami makan di sini sekira akhir tahun 2013 lalu. Masih belum kenal namanya ramen, paling banter makan mie di luar paling indomie telor kornet di Dwi Lingga. Jadi lumayan kaget ketika dikasih sajian mie tebal dengan kuah yang gurih, dengan topping macam-macam.
Kunjungan pertama ke Yagami tadi lumayan berkesan, karena kedai ramen ini sangat ramai dikunjungi pembeli, padahal tempatnya kecil dan menurut saya lumayan tersembunyi. Ada beberapa keunikan saat itu, banyak terdapat komik jepang yang bisa dibaca sambil menunggu makanan datang. Dekorasinya sih masih dipertahankan, karakter komik jepang di mana-mana.


Nah, setelah lama tidak berkunjung (kami biasanya cuma pesan lewat ojol), saya kembali makan di Yagami. Kaget juga, ternyata jadi jauh lebih besar, terasa lebih lega. Rupanya ruko di sebelahnya dicaplok, disatukan dengan tempat lama tanpa sekat. Nah, ini enak nih, nyaman.



Selain tempatnya yang membesar, saya lihat juga ada menu baru, sekarang ada suki dan barbeque. Sukinya bisa dipesan untuk sampai 4 orang sekaligus dalam bentuk paket, barbequenya juga, jadi kalau dateng ke sini rame-rame ada pilihan untuk lebih hemat.
Sore itu saya pesan ramen dengan kuah miso, kuah yang dibuat dari bahan dasar rumput laut dan ikan kering yang di-didihkan. Jadinya super gurih. Topping tambahannya katsu ayam dan rumput laut (lagi), saya memang suka rumput laut. Minumnya teh tawar panas saja, paling enak minum ini selepas makan ramen yang gurih.


Satu porsi ramen di Yagami sebetulnya sudah ada “isinya”. biasanya sayuran (wortel dan jamur), telur rebus dan bawang. Tergantung jenisnya memang. Dan bisa pesan banyak topping tambahan, dengan biaya tambahan tentu saja.
Seperti yang dipesan Ami, dia hanya menambah daging sapi iris saja untuk ramen kuah wakamenya. Kuah wakame juga terbuat dari rumput laut, tapi tanpa campuran ikan kering, jadi tidak terlalu gurih sih kalau menurut saya. Sesuai selera lah.
Oh ya, tingkat kepedasan kuahnya bisa diminta sesuai selera. Sistemnya level, kalau seperti saya yang pesan level 0, dikasih sambal tambahan barangkali mau dibuat pedas. Seolah-olah mereka bertanya, “serius makan ramen ngga pedas?”. Cih..

Rasa ramen di sini lumayan enak, saya memang kurang banyak mencoba ramen di tempat lain, tapi menurut saya ramen di sini enak. Cukup untuk membuat kami kembali lagi ke sini, apalagi harganya murah, termasuk murah untuk ukuran makanan Jepang di Bandung.
Siapkan sekitar Rp. 20.000,- sampai Rp. 35.000,- untuk satu porsi ramen, tergantung dengan topping tambahan yang akan kita inginkan. Minumannya juga tidak terlalu mahal. Hanya sekitar Rp. 5.000,- sampai Rp. 20.000,- Jangan lupa ada sajian khas Jepang lain di sini.
Catatan kami adalah hidangannya cukup lama disajikan, pesanan kami disajikan kurang lebih sampai 30 menit! Padahal saat itu pengunjung belum terlalu ramai karena kami datang sebelum maghrib. Sesuatu yang perlu diperbaiki ya, manajemen.
Mereka juga menjual dimsum, satu porsi dimsum dihargai Rp. 13.000,- sama rata. Sayangnya kami tidak sempat mencoba salah satu menu dimsumnya. Padahal terlihat menarik.


Yagami ini sekarang punya banyak cabang, keunikan yang di Simpang Dago ini adalah mereka buka 24 Jam. Jadi kapanpun lapar, tinggal mampir. Atau pesan melalui ojol, saya pernah tuh pesen pukul 11 malam.
Saya juga buat video pendek kunjungan kami tempo hari, ada di bawah ini. Mohon kalau berkenan, channel saya dikasih subscribe. Means a lot!