Tulisan ini membahas punk rock sebagai subgenre musik yang muncul pada tahun 1970-an sebagai reaksi terhadap musik mainstream. Dengan etika DIY dan semangat anti-korporat, punk menciptakan ruang bagi ekspresi dirinya dan perlawanan sosial. Evolusi subgenre seperti Hardcore dan Post-Punk memperlihatkan kekayaan ideologis dan estetika punk dalam konteks global, termasuk di Indonesia.

View the article

Dalam dunia perfilman, ada satu pendekatan penceritaan yang menantang penonton untuk berpikir lebih dalam dan sering kali membuat mereka terkesima, yaitu alur cerita non-linier. Alur ini memutarbalikkan urutan waktu dalam cerita, menghadirkan berbagai kejutan dan memberikan sudut pandang unik pada sebuah kisah.

View the article

Saya ingat ketika dulu saat masih SMA sering bermain game Football Manager, index kemampuan adaptasi dari seorang pemain harus menjadi pertimbangan saat melakukan pembelian/transfer. Kalau kemampuan adaptasinya rendah, besar kemungkinan pemain dengan skill yang bagus sekalipun tidak akan betah ketika kita ikat kontrak.

View the article

Seni, sesuatu yang selama dua tahun kebelakang selalu menjadi bagian dari keseharian saya. Bukan membuat seni, tapi bekerja di sekitarnya. Menikmatinya tentu saja tidak pernah berhenti. Dan apakah bekerja di dekat seni ini menjadi membuat saya semakin paham akan seni? Tidak.

View the article

On a Friday kali ini saya mengajak anda untuk bergoyang ala Vincent Vega dan Mia Wallace, tepat di tengah Jack Rabbit Slim’s dance stage. Hanya saja, kali ini bukan lagu dari Chuck Berry, melainkan seorang wanita dengan suara “kotor”.

View the article

On a Friday edisi pertama ini saya mau bahas tentang Stephen Carpenter, karena ada dua rilis baru dari gitaris metal kelahiran Sacramento, California ini: sebuah full album berjudul Ohms (dengan Deftones) dan single berjudul A Reason for Being (dengan Sol Invicto).

View the article
@